• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Makalah Riset Rumah Sehat

 


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Keadaan Rumah di Desa Rancasalak cukup masuk dalam criteria Rumah Sehat, namun ada beberapa rumah yang kurang layak huni. Namun di Desa Rancasalak  sekarang telah merencanakan untuk memperbaiki rumah penduduk yang tidak layak huni, Bahkan di Rw 14 Kp. Nangoh tonggoh sudah di laksanakan perbaikan Rumah yang tidak layak huni, dengan bekerja sama dengan masyarakat sekitar.

B.    Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran pengetahuan ibu rumah tangga tentang Rumah Sehat di RW 14 Desa Rancasalak Kecamatan Kadungora,Kabupaten Garut.

C.    Pertanyaan Penelitian
1.    Bagaimana karakteristik ibu rumah tangga di RW 14 Desa rancasalak, Kecamatan Kaadungora, Kabupaten Garut?
2.    Bagaimana gambaraan pengetahuan ibu rumah tangga tentang rumah sehat berdasarkan factor Fisik ?
3.    Bagaimana gambaraan pengetahuan ibu rumah tangga tentang rumah sehat berdasarkan factor ekonomi ?
4.    Bagaimana gambaraan pengetahuan ibu rumah tangga tentang rumah sehat berdasarkan factor sosial ?

D.    Tujuan Penelitan
1.    Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu rumah tangga tentang Rumah Sehat di RW 14 Desa Rancasalak, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.
2.    Tujuan Khusus
1)    Untuk mengetahui karakteristik ibu rumah tangga di RW 14 Desa Rancasalak, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.
2)    Untuk mengetahui gambaran ibu rumah tangga tentang Rumah Sehat berdasarkan faktor Fisik.
3)    Untuk mengetahui gambaran ibu rumah tangga tentang Rumah Sehat berdasarkan faktor ekonomi.
4)    Untuk mengetahui gambaran ibu rumah tangga tentang Rumah Sehat berdasarkan faktor Sosial.

E.    Manfaat Penelitian
1.    Manfaat bagi peneliti
Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah keperwatan Riset.
2.    Manfaat bagi Puskesmas
    Untuk
3.    Manfaat bagi Ibu Rumah Tangga Tentang Rumah sehat

F.    Ruang Lingkup dan Pembatasan
Ruang lingkup penelitian ini adalah membahas mengenai pengetahuan ibu rumah tangga tentang Rumah Sehat. penulis membatasi hanya membahas mengenai  pengetahuan ibu rumah tangga berdasarkan faktor fisik (umur), faktor ekonomi (pekerjaan dan penghasilan) dan faktor sosial (pendidikan).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.    Konsep Pengetahuan
1.    Pengertian Pengetahuan
informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
2.    Tingkatan Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, Yaitu :
    Tahu ( know )
Sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali ( recall) sesuatu yang spesifik dan eluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu, Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang rendah.  
    Memahami ( Comprehensip )
Sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar, tentang objek yang di ketahui dan dapat meniterprestasikan materi tersebau secara benar.
    Aplikasi ( Application )
Sebagai kemampuan untuk menggunakn materi yang telah di pelajari pada situasi kondisi yang real.
    Analisis ( Analysis )
Suatu kemampuan untuk menjelaskan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
    Sintesis ( Synthesis )
Menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keeluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyuun formulasi baru dari formulasi yang baru.
    Evaluasi ( Evalusion )
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objektif.
( Notoatmodjo : 2003 )
3.    Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan di uraikan dari subjek penelitian atau responden, kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan tingkatan-tingkatan kategori pengetahuan.
( Notoatmodjo 1997 : 13 )
4.    Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan
    Umur
    Integelensi
    Lingkungan
    Sosil budaya
    Pendidikan
    Informasi
    Pengalaman

B.    Konsep Rumah Sehat
1.    Pengertian Rumah Sehat
Pengertian rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.
Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani sperti membaca, menulis, istirahat dan lain-lain.
Kebutuhan rohani misalnya , perlindungan terhadap penyakit, cuaca, angin dan sebaginnya.
2.    Aspek yang berpengaruh Pada Rumah Sehat
•    Sirkulasi udara yang baik.
•    Penerangan yang cukup.
•    Air bersih terpenuhi.
•    Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran.
•    Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lembab serta tidak terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara kotor.
3.    Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan rumah
•    Sampah – sampah di tempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara dibuang dilokasi pembuangan sampah (yang jauh dari lingkungan tempat tinggal), atau dengan pembuatan lubang sampah, dengan menimbun atau dikelolah untuk dibuat pupuk kandang.
•    Genangan air, air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu, karena dapat dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk, masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan parit – parit atau selokan agar air dapat mengalir.
•    Sumber Air (sumur), konstruksinya baik dan memenuhi syarat, perlu diperhatikan saat membuat sumur, jarak minimal dari sumber air kotor (septick tank, sumur resapan, saluran air kotor yg tidak kedap air) adalah 7 meter, agar sumur tidak tercemar.
•    Tanaman disekitar rumah, pepohonan yang rindang akan mengakibatkan lingkungan yang gelap dan lembab, diusahakan agar sinar matahari pagi dapat menyinari rumah, tanpa terhalang oleh pepohonan
•     Kadang hewan (biasanya untuk rumah di pedesaan), letaknya diusahakan agar tidak terlalu dekat dengan rumah terutama pembungan kotoran, dapat dibuatkan tempat – tempat tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai
4.    Kontruksi Rumah
•    Konstruksi Bambu
Apabila usuk menggunakan bambu, harus diperhatikan dalam pemotongan bambu, diusahakan pemotongannya tepat pada ruas, bila tidak ujung bambu, agar tidak lembab dan menjadi sarang tikus.
•    Lantai rumah.
Harus selalu kering, maka tinggi lantai harus disesuaikan dengan kondisi setempat, lantai harus lebih tinggi dari muka tanah.
•    Penempatan langit-langit.
Dibuat sedemikian rupa, sehingga masih ada ruang antara, adanya ruang tersebut antara atap dan langit-langit, agar orang dapat masuk kedalamnya untuk membersihkan ruang dan perbaikan.
•    Dinding Rumah.
Apabila dibuat dinding rangkap tidak boleh ada ruang antara, karna akan menjadi sarang tikus, dan bila terbuat dari bata atau sejenisnya diusahakan menggunakan komposisi campuran yg benar dapat dilihat disini.
•    Sudut Kemiringan atap.
Kemiringang atap disesuaikan dengan bahan yang akan dipakai, agar air hujan dapat mengalir dengan baik.
Atap dari bahan alam = 30 derajat
Atap genteng = 25 derajat
Atap asbes,seng = 15 derajat.
5.    Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal
a.    Bahan Bangunan
    Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :
•Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3
•Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam
•Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
    Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.
b. Komponen dan penataan ruang rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai     berikut:
    Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
    Dinding : Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara dan Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan.
    Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
    Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus¬ dilengkapi dengan penangkal petir
    Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak.
    Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.
c. Pencahayaan
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat        menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.
d. Kualitas Udara
    Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
    Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C
    Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
    Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
    Pertukaran udara
    Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
    Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3
e. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.
f. Binatang penular penyakit
       Tidak ada tikus bersarang di rumah.
g. Air
    Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
    Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
h. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.
i. Limbah
    Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
    Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.
j. Kepadatan hunian ruang tidur
Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.
Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur”
Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :
1. Mencegah terjadinya penyakit
2. Mencegah terjadinya kecelakaan
3. Aman dan nyaman bagi penghuninya
4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial






























BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A.    Definisi Operasional
Pengetahuan : informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Rumah Sehat : Rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.




BAB VI
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Dalam hal ini, peneliti ingin mendapatkan ”Gambaran Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Rumah Sehat Di RW 14 Desa Rancasalak Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.“

B.    Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah  ibu rumah tangga di RW 14 Desa Rancasalak Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.

C.    Sample
Besar sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling, yaitu 121 ibu rumah tangga. dengan kriteria: bersedia menjadi responden dan dapat baca tulis.

D.    Tehnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data di lakukan dengan menggunakan kuesioner.

E.    Pengolahan Data
1.   Editing
2.  Coding
3.  Skoring
     4.  Tabulasi

F.    Analisa Data
Dalam penelitian ini analisa data yang dilakukan adalah analisa univariat.



DAFTAR PUSTAKA


1.    Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan
2.    Ditjen P2MPLM, Petunjuk Tentang Perumahan dan Lingkungan serta Penggunaan Kartu Rumah, 1995.
3.    Meliono, Irmayanti, dkk. 2007. MPKT Modul 1. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI
4.    http://struktur-rumah.blogspot.com/2009/02/membuat-rumah-sehat.html
5.    Notoatmodjo, soekidjo (1997). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta
6.    Notoatmodjo, soekidjo (2003). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta






Makalah Riset Rumah Sehat 4.5 5 Unknown BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah ...


No comments:

Post a Comment

Aturan Berkomentar :

1. Menggunakan bahasa yang sopan
2. Dilarang Berkomentar spam, flood, junk, iklan, sara, sex dsb.(Komentar Akan Saya Hapus)
3. Silahkan gunakan OpenID untuk mempermudah blogwalking

J-Theme